Maka aku katakan kepada mereka:”Mohon ampunlah kepada Tuahnmu,sesungguhnya Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat.”
(QS. 71:10-11)
Termasuk hal yang dapat memberikan ketenangan hati adalah banyak mengucapkan istighfar (Memohon ampun) kepada Allah yang Mempunyai Keagungan.
Demikian karena banyak hal yang tidak mengenakkan justru membawa manfaat dan setiap keputusan takdir itu mengandung kebaikan hingga yang menyangkut maksiat sekalipun, tetapi harus diikuti dengan syaratnya.
Dalam kitab Musnad, disebutkan sebuah hadits yang mengatakan:”Tidaklah sekali-kali Allah memutuskan bagi seorang hamba suatu keputusan, melainkan hal itu lebih baik baginya.”
Pernah dikatakan kepada Ibnu Taimiyah sehubungan dengan makna hadits ini : ”Apakah juga baik meskipun menyangkut maksiat ?” Ia menjawab:”Ya, bila pelakunya mengiringinya dengan tobat, menyesali perbuatannya, memohon ampun, dan merasa bersalah.”
”Masa (Kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran). ”9QS. 4:140). ”Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu mereka seakan-akan tidak tinggal (di dunia), melainkan (sebentar saja) pada waktu sore dan pagi.”(QS. 79:46)
Saya kagum dengan para tokoh yang dikenang sepanjang sejarah. Mereka menyikapi musibah yang menimpa diri mereka seakan-akan bagaikan tetesan hujan atau tiupan angin sejuk yang mengenai diri mereka.
Tokoh yang paling terkenal diantara mereka semuanya adalah penghulu semua makhluk, yaitu Nabi Muhammad SAW. Saat berada di dalam gua , ia berkata kepada temannya (Abu Bakar):”Jangan bersedih, sungguh Allah bersama kita.”(QS. 9:40) Dalam perjalanan hijrahnya, beliau dikejar Suraqah yang akhirnya justru Suraqah masuk Islamdan beliau menyampaikan berita gembira kepanya bahwa kelak pada masa mendatang ia akan diberi hadiah sepasang gelang milik Kisra (Raja Persia).
0 komentar:
Posting Komentar